- RAKER DEWAN PENDIDIKAN KAB. SUBANG : Kolaborasi, Infrastruktur, dan Kesempatan yang Merata
- Tragedi Ledakan Amunisi TNI di Garut, 13 Orang Tewas
- Hajat Panen Tebu, Subang Targetkan PG Rajawali Aktif 2027
- Ketegangan Memuncak, India dan Pakistan Bentrok Hebat di Kashmir
- Gubernur Jabar Terbitkan Edaran, Tekankan RSUD Layani Pasien Tanpa Diskriminasi
- Tindak Lanjut Edaran Gubernur Jabar, Bupati Subang : Anak nakal kita kirim ke lanud suryadarma
- Pemkab Subang Sapa Warga Sukamandijaya, Tinjau Jalan dan Hadirkan Layanan Keliling
- Resmi Juara BRI Liga 1 2024/2025 : Persib Bandung Back-to-Back Juara
- Subang Sambut 42 Investor Asal Tiongkok, Momentum Emas untuk Kemajuan Daerah
- Ellys Langi Resmi Pimpin Dewan Pendidikan Subang 2025–2030, Fokus Disiplin dan Kolaborasi Pendidikan
Hati Buruh Masih Terluka, Presiden Prabowo Janjikan Perubahan Nyata di Hari Buruh 2025

Jakarta — hakbicara.com — Ribuan buruh dari berbagai daerah memadati kawasan Monas pada peringatan Hari Buruh Internasional, Kamis (1/5). Di tengah suara tuntutan dan orasi para pemimpin serikat pekerja, satu sorotan utama datang dari Istana Negara, pidato resmi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan komitmennya terhadap perbaikan nasib buruh Indonesia.
“Saya tahu, hati para buruh masih banyak yang terluka. Masih banyak yang merasa belum dihargai sebagaimana mestinya. Hari ini saya katakan, perjuangan buruh adalah perjuangan kita bersama,” ucap Prabowo di hadapan publik dan tamu undangan dari kalangan serikat pekerja.
Presiden juga menegaskan bahwa pemerintahannya tengah menyiapkan langkah konkret dalam reformasi ketenagakerjaan. Beberapa poin yang disampaikan meliputi, Revisi regulasi sistem kerja kontrak dan outsourcing, Kenaikan upah minimum secara bertahap dan terukur, Penguatan jaminan sosial dan kesehatan untuk buruh, dan Peluncuran program pelatihan vokasi nasional berbasis industri.
Baca Lainnya :
- Linkhub Gelar Rakor Persiapan Konferensi Bilateral Indonesia–Tiongkok, 4 kawasan siap Kolaborasi0
- Asosiasi Jaskon Subang Soroti Kurangnya Koordinasi, Tetap Dukung Bupati dalam Pembangunan 20250
- Persiapan Konferensi Bilateral Indonesia-Tiongkok, Linkhub Siap Sambut 50 Pengusaha Tiongkok0
- Bayu Satya Prawira, Anggota DPRD Jabar: Kebijakan Sosial Bagus, Tapi Harus Dilandasi Hukum0
- Pergeseran Anggaran APBD Provinsi 2025: Fokus pada Pembangunan Infrastruktur dan Pendidikan0
“Kita ingin membangun negeri ini bersama. Tanpa kesejahteraan buruh, tidak akan ada kemajuan bangsa,” tegas Prabowo.
Namun, di lapangan, harapan itu disambut dengan sikap hati-hati. Beberapa buruh menyatakan bahwa janji presiden adalah angin segar, tapi belum cukup.
“Kami sudah terlalu sering dijanjikan. Tapi hari ini, kami berharap benar-benar ada tindakan nyata,” ujar Wawan (37), buruh pabrik tekstil asal Karawang.
Aksi unjuk rasa berlangsung damai di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Bandung, Surabaya, dan Makassar. Para buruh membawa poster berisi tuntutan utama seperti penghapusan sistem kerja kontrak tanpa batas, penolakan terhadap kenaikan harga bahan pokok, dan desakan agar pemerintah lebih berpihak pada pekerja lokal dibanding tenaga kerja asing.
Hari Buruh 2025 menjadi momentum penting bagi Presiden Prabowo untuk membuktikan bahwa pemerintah benar-benar berpihak pada pekerja. Sebab, di balik setiap slogan kemajuan, ada hati buruh yang terus berharap bukan sekadar didengar, tapi juga diperjuangkan.
