Subang — hakbicara.com — Persiapan menuju Konferensi Bilateral Indonesia-Tiongkok yang akan digelar pada 3 Mei 2025 terus dimatangkan. Linkhub bersama LAK Galuh Pakuan akan mendatangkan sekitar 50 pengusaha asal Tiongkok untuk menjajaki peluang kerja sama bisnis dan investasi di berbagai sektor.

Sebagai bagian dari persiapan, hari ini (28/04) digelar rapat koordinasi di kantor Linkhub, yang dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang. Rapat tersebut membahas kesiapan teknis acara, perizinan, serta promosi budaya lokal kepada para tamu dari Tiongkok.

Puncak acara Konferensi Bilateral akan berlangsung di Aula Pemda Subang, dengan agenda utama berupa forum bisnis dan pertunjukan budaya yang akan dipersembahkan oleh LAK Galuh Pakuan.

Baca Lainnya :

• Bayu Satya Prawira, Anggota DPRD Jabar: Kebijakan Sosial Bagus, Tapi Harus Dilandasi Hukum0
• Pergeseran Anggaran APBD Provinsi 2025: Fokus pada Pembangunan Infrastruktur dan Pendidikan0
• Persib Bandung Bungkam PSS Sleman 3-0, Selangkah Lagi Menuju Juara Liga 10
• Penggusuran di Bantaran Sungai Dawuan, Warga Harapkan Penggantian atau Relokasi0
• Kades Indra Zainal Temui DPRD Provinsi Bayu Satia Prawira Terkait Unggahan TikTok yang Viral0

Dalam kesempatan tersebut, C. Wahyu, pejabat dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang, menyampaikan bahwa pihaknya baru saja membahas strategi penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Subang, khususnya dalam menghadapi masuknya investasi dari perusahaan asing.

"Kami baru selesai berdiskusi tentang penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Subang, serta terkait beberapa perusahaan asing yang akan berinvestasi. Selain itu, kami juga fokus pada bagaimana meningkatkan keterampilan SDM Subang agar memiliki skill yang dibutuhkan, sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan di daerah," ujar C. Wahyu.

Pihak Linkhub memastikan seluruh aspek teknis, mulai dari akomodasi, keamanan, hingga agenda kunjungan industri, telah disiapkan dengan matang untuk mendukung kelancaran acara.

"Konferensi ini bukan hanya membuka peluang ekonomi, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan budaya antara Indonesia dan Tiongkok," ujar Tien dari Linkhub.

Dengan kolaborasi lintas sektor ini, Konferensi Bilateral Indonesia-Tiongkok diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan ekonomi dan budaya, sekaligus memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Subang.