- RAKER DEWAN PENDIDIKAN KAB. SUBANG : Kolaborasi, Infrastruktur, dan Kesempatan yang Merata
- Tragedi Ledakan Amunisi TNI di Garut, 13 Orang Tewas
- Hajat Panen Tebu, Subang Targetkan PG Rajawali Aktif 2027
- Ketegangan Memuncak, India dan Pakistan Bentrok Hebat di Kashmir
- Gubernur Jabar Terbitkan Edaran, Tekankan RSUD Layani Pasien Tanpa Diskriminasi
- Tindak Lanjut Edaran Gubernur Jabar, Bupati Subang : Anak nakal kita kirim ke lanud suryadarma
- Pemkab Subang Sapa Warga Sukamandijaya, Tinjau Jalan dan Hadirkan Layanan Keliling
- Resmi Juara BRI Liga 1 2024/2025 : Persib Bandung Back-to-Back Juara
- Subang Sambut 42 Investor Asal Tiongkok, Momentum Emas untuk Kemajuan Daerah
- Ellys Langi Resmi Pimpin Dewan Pendidikan Subang 2025–2030, Fokus Disiplin dan Kolaborasi Pendidikan
Tragedi Ledakan Amunisi TNI di Garut, 13 Orang Tewas

Garut — hakbicara.com — Ledakan hebat terjadi saat proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI Angkatan Darat di Kampung Cisurupan, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (8/5/2025).
Insiden tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, terdiri dari empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil. Ledakan terjadi secara tiba-tiba saat tim pemusnah melakukan tahap ketiga, yaitu saat penempatan detonator ke dalam lubang pemusnahan.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyebut bahwa proses sebelumnya berjalan sesuai prosedur dan aman.
Baca Lainnya :
- Hajat Panen Tebu, Subang Targetkan PG Rajawali Aktif 20270
- Ketegangan Memuncak, India dan Pakistan Bentrok Hebat di Kashmir0
- Gubernur Jabar Terbitkan Edaran, Tekankan RSUD Layani Pasien Tanpa Diskriminasi 0
- Tindak Lanjut Edaran Gubernur Jabar, Bupati Subang : Anak nakal kita kirim ke lanud suryadarma0
- Pemkab Subang Sapa Warga Sukamandijaya, Tinjau Jalan dan Hadirkan Layanan Keliling0
“Ledakan terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan 13 korban meninggal dunia,” ujar Brigjen Wahyu.
Identitas prajurit TNI yang gugur yaitu Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Priambodo, Pratu Aprio Setiawan dan warga sipil yang turut menjadi korban yaitu Agus bin Kasmin, Ipan bin Obur, Anwar, Iyus bin Inon, Iyus Rizal bin Saepuloh, Totok, Dadang, Rustiawan, dan Endang Warga sipil diketahui berada di sekitar lokasi kejadian karena aktivitas pengumpulan logam sisa pemusnahan, yang merupakan kebiasaan di wilayah tersebut.
Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI) Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan bahwa TNI akan melakukan investigasi menyeluruh dan transparan.
“Tim kami di lapangan masih mengumpulkan data dan menyelidiki secara teknis,” ujarnya.
Lokasi kejadian merupakan lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang biasa digunakan sebagai tempat pemusnahan amunisi, terletak jauh dari permukiman warga.
Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menyampaikan belasungkawa mendalam serta mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pemusnahan amunisi.
“Semoga para korban mendapat tempat terbaik. Ini momentum untuk menyempurnakan prosedur dan mencegah korban jiwa di kemudian hari,” ujar TB Hasanuddin.
Senada, Anggota Komisi III DPR RI Lola Nelria Oktavia juga mendesak agar hasil investigasi disampaikan secara terbuka kepada publik.
“Jangan sampai kejadian serupa terulang. Kita tunggu hasil investigasi resmi untuk memastikan keadilan bagi para korban,” katanya.
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya penerapan standar operasional yang ketat dalam setiap kegiatan militer. TNI dan DPR RI menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti kejadian ini agar tidak terulang, serta memastikan bahwa seluruh keluarga korban mendapatkan hak dan perlindungan yang layak.
