Subang — hakbicara.com — Menyikapi surat edaran Gubernur Jawa Barat terkait peningkatan pembinaan dan penanganan kenakalan remaja, khususnya potensi tawuran, Bupati Subang Reynaldy Putra Andita (Kang Rey) menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah cepat dan koordinatif.

Kepada hakbicara.com, Kang Rey mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Subang telah bekerja sama dengan Lanud Suryadarma Kalijati sebagai mitra strategis dalam pembinaan anak-anak yang terindikasi akan terlibat dalam tindakan kenakalan seperti tawuran.

Baru kemarin, kami berhasil mengamankan 11 anak yang terindikasi akan melakukan aksi tawuran. Saat ini, kami sedang mengupayakan pembinaan terhadap mereka melalui program di Kebarak (Kelas Pembinaan Karakter), yang bekerja sama dengan pihak TNI AU di Lanud Suryadarma," ujar Kang Rey, Jumat (9/5/2025).

Baca Lainnya :

• Pemkab Subang Sapa Warga Sukamandijaya, Tinjau Jalan dan Hadirkan Layanan Keliling0
• Resmi Juara BRI Liga 1 2024/2025 : Persib Bandung Back-to-Back Juara0
• Subang Sambut 42 Investor Asal Tiongkok, Momentum Emas untuk Kemajuan Daerah0
• Ellys Langi Resmi Pimpin Dewan Pendidikan Subang 2025–2030, Fokus Disiplin dan Kolaborasi Pendidikan0
• Hardiknas 2025 : Komitmen Pemerintah Subang Tingkatkan Mutu dan Moralitas Pendidikan0

Terkait pertanyaan mengapa program pembinaan tersebut tidak dilakukan di Batalyon 312/Kala Hitam, Kang Rey menjelaskan bahwa hal itu disebabkan oleh dua alasan utama. Pertama, Komandan Batalyon 312 saat ini sedang menjalankan tugas di Papua, sehingga koordinasi secara teknis belum dapat dilakukan. Kedua, fasilitas yang dimiliki oleh Lanud Suryadarma sudah lengkap dan siap digunakan untuk pelaksanaan pembinaan karakter, termasuk sarana pendidikan, tempat tinggal sementara, dan tenaga pendamping.

"Yang terpenting bagi kami adalah memastikan anak-anak ini diberikan pendekatan yang lebih humanis dan edukatif agar tidak kembali terjerumus. Itu sejalan dengan arahan Gubernur," tegas Kang Rey.

Pemkab Subang berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan preventif kepada anak-anak dan remaja, khususnya yang berada di wilayah rawan konflik, dengan menggandeng berbagai pihak seperti TNI, Polri, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan.